Pages

Thursday, March 14, 2013

Vihara Budhagaya Watugong Semarang

Kompleks Vihara Buddha Gaya Watugong yang mempunyai nilai artistik dengan tinggi 39 meter, merupakan pagoda tertinggi di Indonesia. Dibangun tahun 2005, terletak di depan Makodam IV Diponegoro Semarang. Bangunan yang mempunyai tujuh tingkat ini terdapat patung Dewi Welas Asih dari tingkatan kedua hingga keenam. Terdapat 20 patung Kwan Im dipasang di Pagoda tersebut. Pemasangan Dewi Welas Asih ini disesuaikan dengan arah mata angin, yang bertujuan agar Dewi yang selalu menebarkan cinta kasih tersebut bisa menjaga Kota Semarang dari segala arah. Bangunan yang merupakan pelengkap ruang Metta Karuna di Vihara Avalokitesvara Srikukusrejo Gunung Kalong dan memiliki seni arsitektur yang sangat tinggi ini merupakan salah satu kebanggaan warga Kota Semarang dan Jawa Tengah pada umumnya, karena saat ini pengunjung Vihara Buddha Gaya tidak hanya umat Budha saja, tapi juga umat agama lain untuk dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata religi.

 Alamat : Jl. Raya Pudakpayung, Watugong Semarang
 Telp     : (024) 7473590 

Sumber : http://central-java-tourism.com
Photo    :Koleksi Pribadi

Wednesday, March 13, 2013

Kelenteng Sam Poo Kong


Kelenteng Gedung Batu Sam Poo Kong adalah sebuah petilasan, yaitu bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Tanda yang menunjukan sebagai bekas petilasan yang berciri keislamanan dengan ditemukannya tulisan berbunyi "marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al Qur'an".

Disebut Gedung Batu karena bentuknya merupakan sebuah Gua Batu besar yang terletak pada sebuah bukit batu., orang Indonesia keturunan cina menganggap bangunan itu adalah sebuah kelenteng - mengingat bentuknya berarsitektur cina sehingga mirip sebuah kelenteng. Sekarang tempat tersebut dijadikan tempat peringatan dan tempat pemujaan atau bersembahyang serta tempat untuk berziarah. Untuk keperluan tersebut, di dalam gua batu itu diletakan sebuah altar, serta patung-patung Sam Po Tay Djien. Padahal laksamana cheng ho adalah seorang muslim, tetapi oleh mereka di anggap dewa. Hal ini dapat dimaklumi mengingat agama Kong Hu Cu atau Tau menganggap orang yang sudah meninggal dapat memberikan pertolongan kepada mereka.[1]

Menurut cerita, Laksamana Zheng He sedang berlayar melewati laut jawa ada seorang awak kapalnya yang sakit, ia memerintahkan membuang sauh. Kemudian ia merapat ke pantai utara semarang dan mendirikan sebuah masjid di tepi pantai yang sekarang telah berubah fungsi menjadi kelenteng. Bangunan itu sekarang telah berada di tengah kota Semarang di akibatkan pantai utara jawa selalu mangalami pendangkalan diakibatkan adanya sedimentasi sehingga lambat-laun daratan akan semakin bertambah luas kearah utara.

Konon, setelah Zheng He meninggalkan tempat tersebut karena ia harus melanjutkan pelayarannya, banyak awak kapalnya yang tinggal di desa Simongan dan kawin dengan penduduk setempat. Mereka bersawah dan berladang ditempat itu. Zheng He memberikan pelajaran bercocok-tanam serta menyebarkan ajaran-ajaran Islam

Alamat: Jl. Simongan Raya 129, Semarang, Indonesia
Phone: (024) 760 5277

Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Klenteng_Sam_Po_Kong
Photo     :koleksi pribadi 

Tuesday, March 5, 2013

MURI - Museum Record Dunia Indonesia

Museum Rekor-Dunia Indonesia didirikan atas prakarsa Jaya Suprana di kawasan industri JAMU JAGO, Srondol, Semarang pada tanggal 27 Januari 1990 diresmikan oleh Menko Kesra Soepardjo Roestam dan Menko Polkam Soedomo disaksikan oleh Ketua PMI Pusat Ibnu Soetowo dan Gubernur Jawa Tengah, HM Ismail.

Museum Rekor-Dunia Indonesia kemudian popular dengan sebutan akronim MURI yang diberikan oleh Soepardjo Roestam pada upacara peresmian MURI.

Tujuan kegiatan MURI murni pengabdian bakti-budaya dengan menghimpun data-data rekor superlatif yang hadir di Indonesia atau dibuat oleh putera-puteri bangsa Indonesia sebagai inspirasi penggugah semangat bangsa Indonesia untuk selalu berjuang mempersembahkan karsa dan karya yang terbaik di bidang keahlian masing-masing.

MURI merupakan lembaga pertama di Indonesia yang khusus menghimpun data-data rekor superlatif di Indonesia. Pendirian dan pelaksanaan kegiatan MURI didukung sepenuhnya oleh kelompok- usaha JAMU JAGO.

Ternyata sambutan masyarakat terhadap MURI luar biasa antusias hingga praktis setiap hari terjadi peristiwa penciptaan maupun pemecahan rekor di berbagai kota besar sampai pedesaan Indonesia yang diberitakan secara nasional mau pun internasional.

Rekor-rekor yang diciptakan masyarakat untuk MURI bukan hanya rekor-nasional namun juga rekor-dunia.

Kegiatan rutin MURI dilaksanakan Senior Manajer MURI, Paulus Pangka beserta staf kerabat-kerja MURI.

Edisi perdana BUKU MURI atas prakarsa Wakil Ketua Umum MURI, Aylawati Sarwono akan diterbitkan PT Elex Komputindo, kelompok Gramedia pada HUT 19 dan ulang tahun ke-60 Pak jaya Suprana.

Museum dan Galeri.

Gedung MURI dibangun di kawasan industri Jamu Jago, Srondol Semarang. Luas ruang sekitar 600 m2 terdiri dari ruang ekshibisi data dan foto MURI, balai pertemuan dan ruang eskhibisi Museum Jamu Jago yang menampilkan foto-foto dan benda-benda bersejarah perusahaan Jamu Jago yang didirikan pada tahun 1918 di desa Wonogiri, Jawa Tengah oleh TK Suprana.Museum Rekor Dunia Indonesia terbuka untuk kunjungan umum tanpa dipungut biaya.

Alamat  :  Jalan Perintis Kemerdekaan No 275 Semarang
Telp       : 024-7475172
Website : www.muri.org
email     : info@muri.org

Bagi kunjungan rombongan turis, siswa sekolah, lembaga dianjurkan membuat reservasi kunjungan selambat-lambatnya dua minggu di muka melalui nomor telepon atau email.

Sumber : http://www.muri.org/index.php?category_id=5&parent_id=5




Monday, March 4, 2013

Museum perkembangan islam

Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah


Museum Perkembangan Islam di Lantai 2-3 Tower Asmaul Husna MAJT Semarang





Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah mencatat sejarah perkembangan agama Islam di Jawa Tengah. Museum ini berada di lantai 2 dan 3 dari Tower Asmaul Husna di kompleks
 Masjid Agung Jawa Tengah yang berada di Jalan Gajah Semarang. Artefak artefak seperti Iluminasi Al Qur’An, Wayang golek Menak, Wayang Sadat, Gayor Masjid Sunan Muria, Gamelan, Ornamen Dua Sisi, Ornamen Masjid Mantingan, Keramik, Koleksi peninggalan Islam Awal, Artefak Kapal dagang, Miniatur menara Kudus ada di Musuem Perkembangan Islam Jawa Tengah ini.
Jam layanan Museum Perkembangan Islam Masjid Agung Jawa Tengah Ini pada hari Selasa sampai minggu pukul 08.00 – 15.00. Hari Senin libur.

*dari berbagai sumber

Friday, March 1, 2013

UMBUL SIDOMUKTI


UMBUL SIDOMUKTI, Kawasan Wisata Alam

umbul sidomukti
Kawasan wisata umbul Sidomukti merupakan salah satu Wisata Alam Pegunungan di Semarang, berada di Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Kawasan wisata ini dengan didukung fasiltas & Servis: Outbond Training, Adrenalin Games, Taman Renang Alam, Camping Ground, Pondok Wisata, Pondok Lesehan, serta Meeting Room.
Ada empat buah kolam yang bertingkat dan dapat dipilih sesuai kedalaman yang diinginkan. Airnya sangat dingin, jernih dan menyegarkan. Selain itu ditambah pula dengan beberapa sarana olahraga menantang keberanian di sisi kolam. Terdapat lintasan flying fox dengan dua pilihan track, marine bridge di lembah, rapeling menuruni lembah sisi kolam, dan ATV, kolam renang alami dan jalur trekking. Taman renang umbul alam Umbul Sidomukti terletak di lereng gunung ungaran dengan ketinggian 1200 dpl, diapit jurang dikedua sisinya.
Flying fox dengan panjang lintasan 110 meter, dengan jarak ketinggian dari titik terendah lembah sekitar 70 meter. Flying fox ini menyeberangi lembah, jadi seakan berpindah dari lereng bukit ke bukit di seberang dengan bergantung pada dua utas tali dan pengaman serta helm. Seperti biasa, flying fox dapat dilakukan dengan memilih gaya terlungkup seperti superman sedang terbang, atau gaya duduk biasanya. Tarif karcis flying fox lembah ini hanya 12.000 IDR, tak mahal untuk sekedar menguji keberanian.
Tiket parkir mobil 2.000 IDR. Tiket masuk untuk hari biasa 4.000 rupiah per orang dan 5.000 rupiah pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. Ingin mencoba marine bridge? Siapkan 7.000 IDR untuk tiketnya. 6.000 IDR untuk rapeling, dan 15.000 – 20.000 IDR untuk 3x putaran ATV. Selain tiket reguler, pengelola juga menawarkan paket untuk kelompok berisi minimum 20 orang untuk corporate event seperti trekking.
Umbul Sidomukti dapat ditempuh dari arah Semarang menuju Solo, sampai menemukan pom bensin Lemah abang di sisi kiri jalan, belok kanan menuju ke arah Bandungan. Sampai di Pasar Jimbaran di sisi kiri, akan ada gang bertuiskan sidomukti di sisi kanan dengan jalan menanjak. Di sepanjang jalan kecil ada beberapa papan petunjuk untuk sampai ke Taman Renang Alam Umbul Sidomukti, Desa Sidomukti, Bandungan, Semarang.
Bus ukuran besar tidak bisa masuk ke area ini karena jalannya sempit, bus mini atau bis ukuran kecil untuk masuk perlu sopir dengan kemampuan sangat bagus.
Keindahan pesona alam Kawasan wisata umbul Sidomukti memang mempesona, untuk jalan jalan keluarga maupun corporate event bisa menjadi salah satu tujuan.

Air Terjun Tujuh Bidadari Sumowono

Konon, sejumlah bidadari pernah mampir untuk mandi di sebuah jurug atau air terjun di Dusun Keseneng, Desa Keseneng, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang. Ya, wajar saja para bidadari tersebut tertarik ke air terjun tiga susun setinggi sekitar 10 meter tersebut karena airnya jernih, segar, dan udaranya sejuk.

Jurug Bali atau Air Terjun Tujuh Bidadari di Desa Keseneng, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/2/2010). Potensi wisata di kawasan tersebut hingga saat ini belum tergarap secara maksimal, salah satunya terkendala infrastruktur jalan


Mitos perempuan cantik berambut panjang dari kayangan mengiringi cerita keindahan air terjun yang oleh warga sekitar disebut sebagai "Tujuh Bidadari". Cerita turun-temurun ini memang layak mewakili kesegaran air yang jatuh dari sela-sela batu Kali Banteng tersebut.

Air terjun yang terletak di sebelah barat Obyek Wisata Bandungan ini masih alami. Jalan setapak tanah yang berada di antara rindangnya pohon bambu mengantarkan perjalanan menuju lokasi air terjun.

Air terjun tiga susun dengan ketinggian sekitar tiga meter masing-masing ini dikelilingi pohon dengan pemandangan terasering persawahan. Tidak jauh dari tempat itu, gemericik air di pertemuan dua sungai, yaitu Kali Beringin dan Kali Banteng, memecah kesunyian.

Semua itu merupakan sebuah perpaduan yang pas bagi penyuka jalan-jalan, sepeda gunung, dan fotografi. Lokasi yang tenang tanpa bising dan polusi kendaraan atau sesaknya pedagang kaki lima membantu menghilangkan penat dari rutinitas. Mungkin juga, kawasan ini bisa menjadi jawaban atas kebosanan setelah mengunjungi sejumlah tempat wisata di Lereng Gunung Ungaran.

Untuk sampai ke lokasi memang perlu tenaga ekstra dengan bertanya kepada penduduk sekitar karena memang belum ada papan informasi menuju ke sana. Akses jalan yang mulus menuju Dusun Keseneng cukup untuk mobil pribadi atau roda dua dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.

Warga dusun itu tentunya akan dengan senang hati menunjukkan jalan menuju air terjun yang kira-kira lima menit perjalanan dengan kendaraan. Selepas dusun, akses jalan memang masih berupa batu dan tanah.

Hanya dibutuhkan 200 langkah kaki orang dewasa untuk sampai ke lokasi dari tempat parkir kendaraan. "Di sini memang belum ada tempat parkir dan tiket masuk untuk wisatawan," ujar Dul Ngadi, Kaur Kesra Desa Keseneng.

Alasan Dul Ngadi (54) mempromosikan air terjun "Tujuh Bidadari" adalah untuk mengenalkan potensi desanya sekaligus mendorong kesejahteraan warga melalui pariwisata. Dia berharap, infrastruktur jalan dari dusun ke air terjun akan diperbaiki.

Yossiady dari Departemen Pariwisata Kabupaten Semarang yang menyurvei lokasi tersebut mengatakan, air terjun "Tujuh Bidadari" akan menjadi tempat wisata baru yang potensial. "Adanya air terjun ini diharapkan bisa memajukan salah satu desa tertinggal dan menjadi mandiri," ujar Yosi.(Mahendra Yasa)

MUSEUM RONGGOWARSITO SEMARANG

Museum Ronggowarsito di resmikan pada tanggal 5Juli 1989 oleh Prof.Dr.Fuad hassan ( Mendikbud) Arsitektur bangunannya merupakan perpaduan antara Joglo dan modern.Museumini memiliki 4 gedung utama yang masing-masing berlantai 2 yang memaerkan koleksi sebagai berikut:

Gedung A

Ruang Koleksi Sejarah Alam,berisi :
Lukisan  terjadinya alam, meteorit, kosmologi, batuan, tanah, gining berapi, gua (geologi) dan hewan langka (ekologi).
Ruang Paleontologika,berisi :
Fosil kayu (peleobotanika), fosil binatang air, gading dan tengkorak  gajah purba (paleozoologika), fosil manusia phithecanthropus erectus.


Gedung B

Ruang Sejarah Budaya,berisi :
Koleksi prasejarah : menhir, dolmen, arca  perwujudan, situs megalitik, punden berundak, koleksi Hindu - Budha : arca-arca,candi,prasasti dan peralatan perunggu.
Ruang Koleksi Islam dan Kolonial,berisi:
Terakota, ornamen mntingan, maket masjid Demak dan Kudus, Kemuncak mesjid, Meriam kuno, samurai,buli-buli dan lukisan perjuangab P.Diponegoro.





Gedung C

Ruang Sejarah perjuangan bangsa,berisi :
Lukisan tokoh- tokoh pejuang di Jawa Tengah, senjata, monumen, diorama perjuangab, panji-panji perjuangan.
Ruang Ethnografi,berisi :
Peralatan tradisional pesisir dan pedalaman, ukiran, keris, tenun, batik serta keramik.


Gedung D

Ruang Kesenian,berisi:
macam-macam wayang,baik wayang golek, wayang orang, wayang kulit, kuda lumping, barongan dan seni musik tradisional.
Ruang Hasil Pembangunan,berisi :
Foto-foto hasil pembangunan bidang ideologi, politik, sosial budaya, agama, berbagai jenis senjata tradisional dan pakaian khas daerah.




Sumber : Museum Ronggowarsito Semarang
Photo    :Koleksi pribadi

Untuk informasi lebih lanjut  silahkan hubungi :
Museum Jawa Tengah Ronggowarsito
Jl. Abdulrahman Saleh No. 1 Semarang Jawa Tengah
Telp. (024) 7602389
www.museumronggowarsito.com

Email : info@museumranggawarsita.com  

Objek wisata pantai ngebum


Objek Wisata Pantai Ngebum Kendal

 Objek wisata pantai ngebum kendal - (Ngebom) berada di pesisir pantai utara masuk di wilayah Kabupaten Kendal, lebih tepatnya di Desa Mororejo, Kecamatan kaliwungu ,  Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Berbatasan dengan  Laut Jawa di utara,  Kota Semarang dan Kabupaten Semarang di timur,  Kabupaten Temanggung di selatan, serta Kabupaten Batang di barat.  Pantai ini di beri nama mirip dengan pantai Ngebum atau Ngebom yang berada di Kota Pekalongan. Tidak begitu jelas kenapa namanya mirip. Hal yang sama juga berlaku untuk nama Curug (waterfall) Lawe yang ada di Kebun teh Medini Kendal dan Curug Lawe Kalisidi Kecamatan Gunungpati. Namun sebagian masyarakat ada yang memberi nama Pantai Ngebum dengan sebutan Pantai Mororejo. Karena Pantai ini merupakan wilayah sekaligus tempat mata pencaharian Desa Mororejo.

Objek wisata pantai ngebum kendal

Wisata laut di Desa Mororejo Kaliwungu ini  hampir setiap minggu dipadati ribuan warga Kendal dan sekitarnya. Wisata pantai Ngebum Kaliwungu bisa dibilang wisata murah, hanya dengan Rp 2000 warga bisa menikmati keindahan laut, dengan melihat kapal besar melintas.

Meski tidak dikelola pemerintah daerah, wisata Pantai Ngebum ini menjadi alternatif bagi warga Kendal yang ingin berwisata bersama keluarga menikmati keindahan pantai. Safitri misalnya, warga Mangkang Semarang ini mengaku senang berwisata bersama keluarga di pantai Ngebum. “Tiket masuknya murah, pantainya juga tidak terlalu kotor jadi anak-anak bisa berenang,” katanya.

Fasilitas di Pantai Ngebum juga mulai banyak, dari penyewaan perahu karet, pelampung dan gubug bagi pengunjung sejumlah arena hiburan juga sudah ada. Seperti kereta mini, kuda wisata hingga ATV. Pedagang makanan juga tersaji lengkap, dari sate, ikan asin, makanan siap saji hingga makanan tradisional.

Namun demikian banyak fasilitas yang dikeluhkan pengunjung, selain akses masuk jalan yang rusak juga tarif parkir yang tinggi. Untuk mobil roda 4 pengunjung ditarik parkir hingga Rp 5000 sedangkan sepeda motor Rp 3000. “Sayang parkir disini malah, lebih mahal dari tiket masuknya.

Bagi sobat yang memulai dari arah Kota Semarang, bisa di tempuh dengan waktu sekitar 30menit. Jalur yang harus ditempuh melewati beberapa titik seperti Tugu – Mangkang – Kota Kaliwungu – Jalan Laut – Mororejo (Pabrik Kayu Lapis Indonesia) – Pantai Ngebum. Atau jalur yang lain melewati Mangkang – Jalur lingkar Kendal – (sekitar 3km kemudian) ada tanda atau plang Pantai Mororejo (Pantai Ngebum) di sebelah kiri sebelum jalan naik – Belok kiri ke arah jalan kecil – Mororejo – Pantai Ngebum. Untuk yang satu ini disarankan sobat untuk pelan dan tidak mendadak waktu berbelok. Tenang saja, karena ketika sudah terlanjur melewati belokan, sekitar 10meter kemudian ada bebepa belokan ke arah kiri yang lain. gampang banget kan ? hehe

Objek wisata pantai ngebum kendal


Pantai yang sangat luas terbentang dari timur berbatasan dengan Pabrik kayu lapis dan sebelah barat nun dekat disana terlihat dermaga Kota Kendal yang mengagumkan. Karena kondisi pantai yang tidak terlalu landai seperti  kebanyakan pantai selatan jawa, petualang bisa lebih leluasa untuk berenang. Namun tidak di anjurkan untuk terlalu jauh menuju laut. Apabila tidak pintar berenang atau membawa anak-anak, bisa menyewa pelampung ban yang banyak disediakan di pinggir pantai. Tinggal memilih ukuran ban yang besar atau kecil, suka-suka saja.

Objek wisata pantai ngebum kendal

Walaupun tidak memiliki pasir putih yang indah, pantai Ngebum juga tak kalah indah. Pantai ini cenderung memiliki warna pasir yang gelap dan kecoklatan. Beberapa nampak mulai menghitam, entah karena kondisi pasir atau beberapa orang suka melakukan aktivitas membakar api unggun yang menyebabkan sisa arang tertempel di pasir. Pantai Ngebum lumayan bersih, walaupun disana-sini ada sampah plastik yang tergeletak menyedihkan. Sebagai saran saja, makanlah sesukanya namun jangan buang sampah sesukanya disembarang tempat. Pantai Ngebum memiliki tempat sampah yang tersedia dimana-mana, jadi jangan malu untuk membuang sampah di tempat yang semestinya.

untuk masalah pasir jangan dipikir walaupun pasirnya bukan pasir putih , tapi di pantai ngebum kita juga bisa melihat pemandangan sunset (Matahari Terbenam) .
So, bila berada di sekitar Kaliwungu atau memiliki kesempatan waktu silakan untuk berkunjung dipantai Ngebum dengan harga yang merakyat. Dekat dengan dermaga Kendal, dengan kemudahan akses yang dimiliki. Jangan lupa untuk mengabadikan setiap moment yang ada di pantai Ngebum, Mororejo, Kaliwungu, Kendal. 

Demikian info tentang " Objek wisata pantai ngebum kendal " Semoga Reviuw ini bisa Menjadikan Tempat Anda Berlibur Bersama Keluarga dan Sanak Family Anda . 

TUGU MUDA SEMARANG


Tugu Muda adalah sebuah monumen yang dibuat untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang. Tugu Muda ini menggambarkan tentang semangat berjuang dan patriotisme warga semarang, khususnya para pemuda yang gigih, rela berkorban dengan semangat yang tinggi mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
Tugu Muda berbentuk seperti lilin yang mengandung makna semangat juang para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan RI tidak akan pernah padam. Bentuk Tugu muda merupakan tugu yang berpenampang segi lima. Terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu landasan, badan dan kepala. Pasa sisi landasan tugu terdapat relief. Keseluruhan tugu dibuat dari batu. Untuk memperkuat kesan tugunya, dibuat kolam hias dan taman pada sekeliling tugu.

Untuk mempercantik Tugu Muda, dibangunlah sebuah taman yang mengelilingi Tugu Muda. Di taman ini di beri beberapa ornamen supaya tugu muda dapat dijadikann sebagai taman kota, antara lain ada air mancur, lampu-lampu warna putih dan kuning yang akan menambah kesan anggun di malam hari. Pada taman terdapat pohon cemara, duplikasi senjata bambu runcing yang tegak berdiri berjajar sebanyak 5 (lima) buah yang menggambarkan Pertempuran lima hari di Semarang dengan bersenjatakan bambu runcing.

Pada bagian kaki tugu terdapat relief dengan lima buah sangga pilar,yang kecuali dipergunakan untuk menggambarkan berbagai macam relief,juga dimaksudkan sebagai lambang Pancasila. Pada tiap-tiap sangga terdapat hiasan-hiasan yang berbeda satu dengan yang lain yaitu:

    Relief Hongerodeem

Menggambarkan kehidupan rakyat Indonesia pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang yang sangat tertindas dan banyak yang menderita kelaparan,hingga hongerodeem atau penyakit busung lapar merajalela di kalangan masyarakat.

    Relief Pertempuran

Menggambarkan betapa besar gelora semangat serta keberanian para pemuda Semarang dalam mempertahankan kemerdekaan negara dan bangsanya.

    Relief Penyerangan

Melambangkan perlawanan rakyat Indonesia terhadap pihak penjajahan untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan.

    Relief Korban

Menggambarakan bahwa dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang,banyak rakyat yang menjadi korban.

    Relief Kemenangan

Menggambarkan hasil jerih payah dan pengorbanan yang telah membasahi bumi kota Semarang.

Sejarah Pembangunan

Tugu ini didirikan untuk mengenang peristiwa Pertempuran Lima hari di Semarang[1]. Peletakan batu pertama dilakukan pada tanggal 28 Oktober 1945, oleh Mr. Wongsonegoro (Gubernur Jawa Tengah) pada lokasi yang direncanakan semula yaitu didekat Alun-alun. Namun karena pada bulan Nopember 1945 meletus perang melawan Sekutu dan Jepang, proyek ini menjadi terbengkalai. Kemudian tahun 1949, oleh Badan Koordinasi Pemuda Indonesia (BKPI), diprakarsai ide pembangunan tugu kembali, namun karena kesulitan dana, ide ini jugaa belum terlaksana. Tahun 1951, Walikota Semarang, Hadi Soebeno Sosro Wedoyo, membentuk Panitia Tugu Muda, dengan rencana pembangunan tidak lagi pada lokasi alun-alun, tetapi pada lokasi tempat terjadinya peristiwa pertempuran lima hari di semarang yakni di pertemuan Jl. Pemuda, Jl. Imam Bonjol, Jl. Dr. Sutomo, dan Jl. Pandanaran dengan Lawang Sewu seperti lokasi sekarang ini. Akhirnya pada tanggal 10 Nopember 1951, Gubernur Jawa Tengah Boediono meletakkan batu pertama di lokasi yang baru ini.

Tugu muda diresmikan pada tanggal 20 Mei 1953, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, oleh Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia. Desain tugu dikerjakan oleh Salim, sedangkan relief pada tugu dikerjakan oleh seniman Hendro.[2] Batu yang digunakan antara lain didatangkan dari Kaliurang dan Paker.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tugu_Muda